Oretan Sank B'zak


Belajarlah dari setengah takdir yang terlewati!
Kegagalan yang masih tetap berpihak
bukan kegagalan yang selamanya ada terasakan
cukup menjadi sebuah renungan
bahwasanya Allah tak buta sebagai Penyaksi hati ini
yang tak mungkin diam dengan apa yang kita lakukan




Mulutku...

Bahwasanya engkaulah yang s'lalu merasa benar dengan apa yang kau ucapkan…
Begitu banyak kemunafikan yang kau sembunyikan, yang karena itu  terkadang banyak pula perselisihan, kebohongan, dan segala hal yang menjadi sebab kebinasaanku…Andai engkau diam, itu lebih baik bagiku, karena pada akhirnya engkau tak akan bisa lagi berbuat apa-apa untuk membela tiap perbuatanku, terkunci dengan alasan apapun yang tak akan bisa terungkap…
Cukup kau berperan dengan apa yang kau tahu dari pemahamanmu, dan cukup engkau diam dengan kebodohanmu yang menjadikan itu lebih berarti untukku…sekedar yang kita tau,sekiranya itu hal yang menyakitkan, cukuplah untuk kita sembunyikan itu, karena dikehidupan yang lain, engkaulah yang berperan utuh untuk jasad pertanggung jawabanku.

Mataku...

Pada keadaan dan penciptaan Sang Maha Karya,
Apa saja yang kau amati, dari semua yang kau saksikan,
sejauh kemampuanmu pandangi semesta alam ini…?
Tiap satu kedipan dalam terang keindahannya yang kau nikmati,
dan terpejamnya kematianmu dalam kegelapan sesaat,
sempatkah kau syukuri dengan menantap alam
sebagai renungan dan bukti ayat-Nya yang nyata.
Jangan kau ingkari nikmat penyaksianmu akan segala wujud yang tercipta…
Amati hingga engkau benar –benar memahami,
 untuk apa kau ada terpasang pada jasadku?
Apapun yang kau lihat, pada saatnya ...
semua itu akan menjadi ancaman untukku!!!

Tidak ada komentar: